Hari pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota telah tiba.
Hari ini, Rabu 27 November 2024, jutaan masyarakat di seluruh Indonesia terdaftar sebagai pemilih mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pemberian hak pilih kepada Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di atur sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku oleh penyelenggara KPU atau KIP di Provinsi Aceh.
Tentunya di Kota Langsa masyarakat juga ikut memilih. Lima pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota menjadi kontestasi dalam pilkada tahun ini.
Di urutan nomor 1, Ir.Said Mahdum Majid dan Rusli Tambi. Pasangan ini adalah kolaborasi birokrat dan mantan anggota legislatif. Pada urutan ke 2, Jefri Sentana Putra dan Haikal. Diketahui Jefri merupakan anggota legislatif Kota Langsa. Sementara Haikal merupakan kader Partai Golkar kota Langsa.
Selanjutnya, di nomor urut 3, Maimul Mahdi dan Nurzahri. Kedua adalah kader Partai Aceh. Maimul Mahdi seorang legislatif kawakan di kota Langsa dengan jabatan terakhir Ketua DPRK. Sementara Nurzahri juga mantan Legislatif dengan jabatan terakhir sebagai juru bicara Partai Aceh di tingkat provinsi.
Menariknya, nomor urut 4, Sofyanto dan Abdullah. Sofyanto atau yang dikenal dengan Anto Jakarta adalah seorang pengusaha yang sukses di Jakarta. Sementara Abdullah merupakan tokoh masyarakat kota Langsa.
Terakhir, di nomor urut 5, Fazlun Hasan dan Mutia Apriani. Pasangan ini menjadi lebih menarik karena Fazlun yang juga pengusaha mengandeng wakilnya dari kaum perempuan.
Dalam perjalanan tahapan Pilkada, tentunya dinamika politik terus bergerak secara dinamis. Mulai dari saling adu visi misi sampai dengan isu politik uang hingga penangkapan pelaku pemberi uang.
Tentunya hal ini menjadi perhatian serius, baik dari penyelenggara maupun penegak hukum. Sementara masyarakat yang menjadi simpatisan atau mendukung Paslon menyesalkan tindakan tersebut.
Namun apapun masalahnya, politik berkembang dan bergerak secara dinamis di tengah kehidupan masyarakat. Riak riak kecil yang ditimbulkannya menjadi bunga – bunga dalam perjalanannya.
Meskipun demikian, masyarakat sudah memiliki pilihan masing – masing. Saat melangkah ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dihati sudah terbesit siapa pemimpin yang akan di coblos/pilih.
Siapapun pilihan itu, sudah menjadi hak asasi masing – masing manusia. Mereka bebas menentukan pilihan. Tinggal saja, siapa yang terpilih karena banyak mendapatkan kepercayaan. Semoga mendapatkan pemimpin yang amanah. selamat memilih.(Syaf)