Bireuen | Atjeh Terkini.id – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bireuen menegaskan, agar Kepala Desa (Geuchik) mengingatkan warganya supaya menolak menerima suap (money politic) dalam Pilkada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, serta Calon Bupati dan Wakil Bupati.
Hal ini di sampaikan oleh Munawal Hadi, SH,MH pada acara “Sosialisasi Pengawasan Pilkada 2024 dengan tema Netralitas Perangkat Desa se – Kabupaten Bireuen di Aula salah satu Hotel di Bireuen, senin (21/10/2024).
Dalam penegasan itu Kejari mengatakan, bahwa hal demikian itu sudah di ingatkan jauh hari sebelumnya.
“Kenapa hal itu saya mengingatkan kembali, karena ini adalah tanggung jawab saya kepada masyarakat Bireuen, serta juga tanggung jawab saya Kepada Allah SWT di akhirat nanti,” ujar Munawal Hadi.
Ditambahkannya, saya asli Putra Bireuen, dan saya sayang terhadap warga saya, karena di waktu ada warga yang kedapatan menerima atau membagikan uang di khawatirkan hukuman pidana akan menanti, serta keputusan nantinya akan ada di tangan saya.
“Bagaimana mungkin saya akan menjatuhkan hukuman 36 bulan penjara kepada warga saya yang hanya menerima uang suap hanya 200 ribu atau 300 ribu. Ini sungguh tidak wajar, tapi beginilah aturan hukum yang berlaku. Dalam beberapa kasus masyarakat di wilayah Kabupaten Bireuen, saya lebih memilih jalur diskusi dan negosiasi dalam hal penyelesaian kasus di tingkat masyarakat. Dan Alhamdulillah dengan cara ini saya sudah menuntaskan kurang lebih 46 kasus tanpa harus menempuh jalur yang memberatkan masyarakat kita,” beber Kejari lagi.
Dikatakan lebih lanjut, yang paling saya tidak inginkan, adalah ketika hal tersebut terjadi dan yang mendapatkan pelaku money Politik, ini adalah jangan gara-gara timses dari paslon lain yang korban masyarakat.
Bisa saja nantinya akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti pemukulan dan lain-lainnya.
Kejari berpesan kepada para Geuchik jika ada warganya yang kedapatan melakukan money politic agar terlebih dahulu di tempuh jalur koordinasi dan diskusi kemudian ingatkan secara baik-baik dan selanjutnya di serahkan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Panwaslih.
Walaupun ada pihak yang salah paham terhadap cara saya melawan money politik melalui spanduk dan mengatakan saya berpihak ke salah satu paslon, itu tanggapan yang salah.
Saya melakukan ini dengan hati yang tulus murni agar masyarakat saya di kemudian hari tidak terlibat dalam masalah hukum.Jangan karena uang 200 ribu yang berakibat fatal adalah rakyat pada perkara pidana,” ujarnya.
Munawal Hadi juga mengatakan masalah mendukung, saya selaku Kejari tetap netral. Kalau soal kedekatan dirinya dengan paslon, diakui semua dekat dengan dengan semua paslon. Bapak Munawal Hadi adalah sosok yang ramah dan dekat dengan semua kalangan dari tingkat atas hingga kalangan bawah.
Beliau sangat populer di Bireuen, bahkan secara tidak sengaja di sela-sela acara terdengar para peserta yang mengatakan bahwa Bapak Munawal Hadi adalah Calon Ideal Pemimpin Bireuen masa depan.
Dalam acara itu turut hadir Pj. Bupati Bireuen Jalaluddin,SH MM Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko,Sekda Bireuen Ibrahim Ahmad,anggota Panwaslih dan 609 Kepala Desa yang ada di Kabupaten Bireuen.(UmarAPandrah).